Jumat, 09 Oktober 2009
ANGST*
Karya : Fredy Sreudeman Wowor
Sekelompok orang telanjang bulat yang berperan sebagai PEMAIN BAND berada pada bagian belakang panggung, bersiap dengan masing-masing alat musiknya yang secara tidak langsung menutupi alat kelaminnya. Pada bagian tengah panggung, seseorang yang berperan sebagai MASTER OF CEREMONY (MC), berdiri mengenakan jas, dasi,dan celana dalam serta kaus kaki berwarna putih tanpa cepatu. Adapun para pemain yang berperan sebagai X dan Y berada pada bagian depan panggung. X dan Y bertelanjang dada dan memakai celana jeans biru serta cepatu kets. X berdiri menghadap ke samping kiri dan Y berdiri menghadap ke samping kanan.
Pemain Drum
Pemain Gitar Pemain Gitar
MC
X Y
Denah Panggung sebelum pertunjukan dimulai
Pertunjukan dapat dimulai ketika para pemain telah berada di atas panggung.
PEMAIN BAND
(Cek Sound)
MC
Ladies N Gentleman
From
The experimental script
Of
Teater Kronis Manado
Please
Welcome
PEMAIN BAND
(Mencoba mulai memainkan alat musiknya)
MC
(Membalikkan tubuhnya dan menurunkan celana menampakkan lubang pantanya sambil berteriak )
ANGST
PEMAIN BAND
(Tak jadi memainkan musiknya)
X
(Melompat balik dalam kekagetan bersamaan dengan Y kala mendengar teriakan MC)
Y
(Melompat balik dalam kekagetan bersaman dengan X kala mendengar teriakan MC)
X
Ha
Y
Ha
PEMAIN BAND
(Mencoba lagi memainkan alat musiknya tapi lagi-lagi terputus oleh teriakan MC)
MC
(Membalikan Tubuhnya sambil berteriak)
Ah
PEMAIN BAND
(Mencoba lagi memainkan alat musiknya)
X
(Terbirit ke arah Y)
Haaaaaaaaa
Y
(Terbirit ke arah X)
Haaaaaaaaa
PEMAIN BAND
(Menghentikan usaha memainkan alat musiknya)
X
(Terpaku sejenak setelah amper bertabrakan dengan Y, lantas kembali terbirit ke arah PENONTON)
Haaaaaaaaaaaaaaaaaa
Y
(Terpaku sejenak setelah amper bertabrakan dengan X, lantas kembali terbirit ke arah PENONTON)
Haaaaaaaaaaaaaaaaaa
PEMAIN BAND
(Memainkan alat musiknya sebrutal mungkin)
MC
(Berteriak)
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaah
X dan Y
(Terpaku sejenak setiap kali bertemu seorang penonton, lantas terus terbirit,keluar)
Haaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
PEMAIN BAND
(Berhenti memainkan alat musiknya ketika X dan Y keluar dari tempat pertunjukan)
MC
(Berteriak dalam kesunyian)
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah
(Beberapa alternatif untuk menutup pertunjukan)
PEMAIN BAND
(Memainkan alat musiknya kembali dalam irama blues yang sumbang)
MC
Dan begitulah ketakutan, hanya gemeretak gerigi yang dapat memahaminya
(Atau)
Z
(Seorang pemain yang berperan sebagai penonton)
Dan begitulah ketakutan, hanya gemeretak gerigi yang dapat memahaminya
PEMAIN BAND
(Memainkan alat musiknya kembali dalam irama blues yang sumbang)
Z
(Bertepuk tangan)
18-09-2008
*Versi pertama naskah ini pertama kali dipentaskan oleh Teater Kronis Manado di ruang teater Fakultas Sastra Universitas Sam Ratulangi pada tahun 1999
Sekelompok orang telanjang bulat yang berperan sebagai PEMAIN BAND berada pada bagian belakang panggung, bersiap dengan masing-masing alat musiknya yang secara tidak langsung menutupi alat kelaminnya. Pada bagian tengah panggung, seseorang yang berperan sebagai MASTER OF CEREMONY (MC), berdiri mengenakan jas, dasi,dan celana dalam serta kaus kaki berwarna putih tanpa cepatu. Adapun para pemain yang berperan sebagai X dan Y berada pada bagian depan panggung. X dan Y bertelanjang dada dan memakai celana jeans biru serta cepatu kets. X berdiri menghadap ke samping kiri dan Y berdiri menghadap ke samping kanan.
Pemain Drum
Pemain Gitar Pemain Gitar
MC
X Y
Denah Panggung sebelum pertunjukan dimulai
Pertunjukan dapat dimulai ketika para pemain telah berada di atas panggung.
PEMAIN BAND
(Cek Sound)
MC
Ladies N Gentleman
From
The experimental script
Of
Teater Kronis Manado
Please
Welcome
PEMAIN BAND
(Mencoba mulai memainkan alat musiknya)
MC
(Membalikkan tubuhnya dan menurunkan celana menampakkan lubang pantanya sambil berteriak )
ANGST
PEMAIN BAND
(Tak jadi memainkan musiknya)
X
(Melompat balik dalam kekagetan bersamaan dengan Y kala mendengar teriakan MC)
Y
(Melompat balik dalam kekagetan bersaman dengan X kala mendengar teriakan MC)
X
Ha
Y
Ha
PEMAIN BAND
(Mencoba lagi memainkan alat musiknya tapi lagi-lagi terputus oleh teriakan MC)
MC
(Membalikan Tubuhnya sambil berteriak)
Ah
PEMAIN BAND
(Mencoba lagi memainkan alat musiknya)
X
(Terbirit ke arah Y)
Haaaaaaaaa
Y
(Terbirit ke arah X)
Haaaaaaaaa
PEMAIN BAND
(Menghentikan usaha memainkan alat musiknya)
X
(Terpaku sejenak setelah amper bertabrakan dengan Y, lantas kembali terbirit ke arah PENONTON)
Haaaaaaaaaaaaaaaaaa
Y
(Terpaku sejenak setelah amper bertabrakan dengan X, lantas kembali terbirit ke arah PENONTON)
Haaaaaaaaaaaaaaaaaa
PEMAIN BAND
(Memainkan alat musiknya sebrutal mungkin)
MC
(Berteriak)
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaah
X dan Y
(Terpaku sejenak setiap kali bertemu seorang penonton, lantas terus terbirit,keluar)
Haaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
PEMAIN BAND
(Berhenti memainkan alat musiknya ketika X dan Y keluar dari tempat pertunjukan)
MC
(Berteriak dalam kesunyian)
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah
(Beberapa alternatif untuk menutup pertunjukan)
PEMAIN BAND
(Memainkan alat musiknya kembali dalam irama blues yang sumbang)
MC
Dan begitulah ketakutan, hanya gemeretak gerigi yang dapat memahaminya
(Atau)
Z
(Seorang pemain yang berperan sebagai penonton)
Dan begitulah ketakutan, hanya gemeretak gerigi yang dapat memahaminya
PEMAIN BAND
(Memainkan alat musiknya kembali dalam irama blues yang sumbang)
Z
(Bertepuk tangan)
18-09-2008
*Versi pertama naskah ini pertama kali dipentaskan oleh Teater Kronis Manado di ruang teater Fakultas Sastra Universitas Sam Ratulangi pada tahun 1999
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar